Sampah di rumah saya kebanyakan merupakan sampah plastik, karena memang kadang suka beli makanan kemasan, selain sampah plastik di rumah saya juga banyak sampah bekas bangunan, seperti kayu, bambu, dan besi.
Cara saya untuk mengolah sampah plastik adalah dengan membuat ecobrick, selain mudah di buat juga ramah lingkungan karena ecobrick ini terbuat dari sampah plastik, ecobrick juga bisa diolah menjadi meja atau kursi, selain itu ecobrick juga bisa digunakan sebagai alternatif lain dari batu bata, sehingga ecobrick bisa digunakan sebagai bahan bangunan, bahkan sekarang di Indonesia sudah ada taman yang menggunakan bahan dasar ecobrick.
Cara membuat ecobrick sendiri sangatlah mudah dengan mengikuti cara saya ini yaitu, yang pertama kumpulkan sampah plastik dalam jumlah yang cukup banyak karena jika sampah plastik tersebut sedikit maka botol tidak akan penuh, tetapi hal ini tergantung pada botol yang akan digunakan, yang kedua adalah cuci sampah plastik tersebut hingga bersih, kemudian yang ketiga adalah gunting sampah plastik yang sudah dibersihkan tadi, di gunting dengan ukuran yang tidak begitu kecil karena nanti akan mempersulit saat sedang di press, kemudian langkah yang keempat adalah taruh kepingan plastik yang telah digunting tadi ke dalam botol yang sudah dibersihkan, taruh kepingan plastik tersebut ke dalam botol dengan jumlah yang tidak begitu sedikit, kemudian press kepingan plastik tersebut dengan stik atau batang kayu yang muat ke dalam lubang botol, lakukan hal seperti ini hingga penuh, cara mengetahui bahwa ecobrick sudah keras atau sudah jadi adalah genggam dan rasakan apakah sudah keras atau belum, jika sudah keras itu tandanya sudah jadi, tetapi jika masih terasa belum keras maka itu tandanya masih belum jadi.
Saya juga memiliki kesan tentang ecobrick ini yaitu, saya merasa senang karena ecobrick ini bisa mengurangi sampah plastik yang ada, selain itu ecobrick ini juga bisa menukar ecobrick ini menjadi uang, hal ini mungkin juga bisa menjadi solusi untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia. Fun Fact, bahwa penemu ecobrick ini merupakan orang berkebangsaan Negara Kanada yang bernama Russel Maier, pria ini tinggal di Indonesia bersama istrinya yang berasal dari Indonesia, yang bernama Ani Himawati.
Cara saya untuk mengolah bahan bekas bangunan adalah diolah menjadi benda-benda yang berguna, contoh barang yang sudah berhasil dibuat adalah meja tamu, kursi bar, meja bar, kursi santai, rak buku, meja ping pong, dan masih banyak lagi, dan besi bekas bangunan dimanfaatkan sebagai karya lain seperti lukisan yang dibuat dengan paku, kayu, dan benang.
Saya di sekolah juga ada beberapa kegiatan yang mengolah bahan bekas menjadi suatu karya, contoh karya yang sedang dibuat adalah diorama dan dompet.
Di sekolah saya dan teman-teman kelompok saya, sedang membuat diorama tentang proses pembuatan batik, di diorama ini memanfaatkan bahan bekas seperti kardus bekas, bubuk kayu bekas serutan pensil, clay bekas, cat bekas, koran bekas, botol plastik bekas dan tutup botol plastik bekas, saya dan kelompok membuat diorama dengan bahan seadanya yang ada di sekolah. Kami menggunakan kardus sebagai base dari diorama, kemudian bubuk kayu sebagai rumput, kemudian clay digunakan sebagai orang-orangan yang dibentuk, kemudian koran digunakan sebagai bubur koran yang digunakan untuk lantai dari diorama, yang kemudian di cat menggunakan cat dasar putih kemudian di tiban menggunakan warna abu-abu untuk bagian dalam, kemudian bagian luar di tiban dengan warna coklat, botol plastik bekas diambil bagian bawah botol dan diambil tutup botolnya, bagian bawah botol digunakan untuk menjadi wajan, kemudian bagian tutup botol digunakan sebagai tempat duduk.
Selain diorama saya juga membuat dompet yang memiliki bahan dasar kulit sintetis, saya membuat dompet ini di sekolah dan di rumah, sebenarnya tidak banyak bahan bekas yang digunakan untuk membuat dompet ini, contoh bahan bekas yang saya gunakan untuk membuat dompet adalah jarum bekas dan benang kulit bekas, pada saat ini dompetnya masih belum selesai tetapi ada beberapa bagian yang sudah selesai namun masih belum dijahit, yang pasti proses saya membuat dompet ini masih cukup lama karena ini masih menjadi pengalaman pertama saya.